Doodling Versus Sketching

Belakangan ramai sekali diperbicangkan kegiatan doodling dan sketching, padahal keduanya adalah sama-sama aktivitas menggambar. Bahkan masih banyak masyarakat yang bingung membedakan keduanya. Tapi tidak sedikit juga yang cuek aja dan tetap terus asik menggambar.

Beberapa waktu lalu saya diajak oleh tim GoAheadPeople ke Yogyakarta untuk melihat kegiatan coret-coret tembok atau dikenal dengan nama graffiti. Kemudian dari acara itu saya mendapatkan kesempatan untuk ikutan acara yang berbeda di kota yang berbeda pula yaitu Bandung Sketchwalk.

Supaya saya tidak sendirian, maka saya pun membuat sebuah lomba kecil-kecilan untuk mencari pemenang yang beruntung menemani saya ke hajatan “gambar bareng” terbesar di Bandung ini. Lombanya pun tidak heboh, sekedar mencari siapa pun yang tertarik untuk mengikuti acara workshop dan sketchwalk selama 2 hari di Bandung. Thanks to GoAheadPeople yang berkenan mendukung dengan membiayai transportasi pemenang, pendaftaran acara, hingga akomodasi hotel selama di Bandung. Yang beruntung adalah Ajeng Lembayung (@ajenglembayung).

Ajeng – sebetulnya bukan sketcher, dia adalah doodler. Nah lho, bingung kan? OK jadi begini, dari banyak sumber yang saya tanya, ternyata sketching adalah kegiatan yang menggambar yang umum dilakukan dengan melihat model, benda, atau suasa yang ada sungguhan. Bisa dilakukan di lokasi atau dari foto. Sementara doodling adalah kegiatan menggambar yang sifatnya oret-oretan atau tidak memerlukan model atau benda aslinya. Biasanya gambar doodling itu seperti membuat pola atau pattern, vignette, motif bunga dengan sulur-sulur, atau gambar Mandala seperti di Tibet dan sejenisnya. Sehingga para doodler seringkali bisa menggambar di mana saja tanpa harus ada obyek yang dilihatnya.

Hal menarik tentu dirasakan oleh Ajeng selama mengikuti acara ini, saat ia harus beradaptasi dengan kegiatan “gambar model” seperti sketchwalk ini. Ajeng harus ikutan briefing lokasi, ikutan melihat obyek dan “terpaksa” harus belajar menangkap obyek yang 3D lalu dipersepsikan ke dalam kertas untuk dijadikan gambar 2D. Proses ini tentu tidak gampang, namun menyenangkan. Dalam prosesnya ini Ajeng tidak sungkan untuk “menggerecoki” sketcher lain untuk ditanyai dan dimintai pendapat.

Pada akhirnya, kegiatan menggambar – baik itu sketching maupun doodling adalah kegiatan  menggambar yang menyenangkan dan bukan untuk dikotak-kotakan. Selama mengikuti acara Bandung Sketchwalk, rasanya kita menemukan kebersamaan dalam menggambar, bukan mencari beda-beda antara gaya gambar anu dengan anu. Menurut saya, disitulah indahnya keberagaman, bukan keberbedaan.

(Semua foto milik @motulz)

 

«
»

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: