Mengintip Rahasia “Daleman” Airbus A350 XWB

Teknologi pesawat terbang kian hari kian canggih, seolah sudah menjadi tantangan tersendiri bagi para engineer-nya. Tidak sampai di situ bahkan kenyamanan penumpang pun ikut menjadi perhatian besar mereka. Seperti apa?

BgVNSFrCQAAFRNi

Tanggal 12 – 14 Februari 2014, saya berkesempatan melihat langsung sebuah pesawat berbadan besar Airbus yang dibuat khusus sebagai “kelinci percobaan” untuk sebuah terobosan kemajuan teknologi aviasi. Di Singapore Airshow, Airbus sengaja mendatangkan salah satu pesawat uji terbangnya dengan kode MSN3, sementara pesawat uji lainnya MSN1 sedang dalam uji tes lainnya.

 

BgU59AcCcAAO29n

Siapa yang sangka, pesawat Airbus jenis A350 XWB (Extra Wide Body) ini sangat mulus bagian luarnya membuat kita berfikir akan keindahan elegan desain interior penumpangnya, namun untuk pesawat uji ini justru bagian interiornya penuh sesak diisi dengan alat-alat dan perangkat canggih yang sengaja dipasang untuk menelaah tiap detil gejala yang terjadi di tiap titik-titik penting pesawat. Tiap bagian dan titik penting pada pesawat semua di “endus” dengan sensor dan komputer untuk didata dan analisa. Semua data dikirim ke engineer station yang berada di tengah pesawat.

Engineer station

Engineer station

Semua perangkat berwarna orange adalah perangkat sensor dan kelengkapan test

Semua perangkat berwarna orange adalah perangkat sensor dan kelengkapan test

Dalam uji cobanya, para engineer yang berada di engineer station akan meminta pilot melakukan manuver-manuver terbang, dari yang standar, sederhana, hingga manuver ekstrem yang berbahaya. Semua dilakukan untuk mengetahui tiap detil gejala yang terjadi pada pesawat. Baik mesin, struktur kerangka, badan pesawat, dan semua bagian lainnya. Semua dilakukan dengan cara yang sangat rumit dan mahal demi hasil yang maksimal.

Flight test pilot Mr. Jean-Michele Roy

Flight test pilot Mr. Jean-Michele Roy

Saya diundang oleh Airbus Group ke Singapore Airshow untuk melihat langsung sosok A350 XWB ini, sungguh sebuah mahakarya dalam dunia penerbangan masa kini. Seluruh bagian pesawat dibuat dengan bahan material composite fiber carbon yang kita kenal digunakan sebagai material komposit kerangka sepeda canggih. Penggunaan serat karbon yang kuat dan super ringan ini membuat tingkat efisiensi bahan bakar meningkat dan mengurangi usia kerapuhan atau kelelahan pada bahan metal (metal fatigue), yang sebelumnya menggunakan bahan aluminum. Dengan penggunaan serat karbon ini pun maka lekukan bagian ujung sayap bisa di-desain lebih indah dan memukau yang kita kenal dengan sebutan sharklet. Sharklet berfungsi memaksimalkan turbulensi pada ujung sayap sebagai daya angkat tambahan. Hanya dengan menambahkan lekukan ini, maka pesawat menjadi lebih aerodinamis dan mengirit bahan bakar.

Sharklet

Sharklet

Teknologi penerbangan terus membutuhkan terobosan desain dan inovasi guna menghasilkan terobosan baru pada pesawat terbang. Baik dari sisi teknologi maupun sisi kenyamanan penumpangnya. Karena penumpang akan bersentuhan langsung dengan pesawat, kenyamanan tentu menjadi penting dan vital. Airbus tidak pernah berhenti melakukan inovasi-inovasi dan desain demi kenyamanan penumpang. Beruntung saya bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan Mr. Kevin Keniston, pria berkebangsaan Inggris yang bertanggung jawab atas inovasi dan desain khusus kenyamanan penumpang.

Motulz & Kevin Keniston - Airbus Head of Passenger Comfort

Motulz & Kevin Keniston – Airbus Head of Passenger Comfort

Kita tunggu saja kapan Airbus A350 XWB ini masuk Indonesia dan siapa maskapai nasional yang akan kali pertama menggunakannya, maka akan jadi kesempatan buat kita menjajal langsung dan merasakan sebuah hasil kolaborasi teknologi dan desain yang canggih.

 

Thanks to Airbus!

 

«
»

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: